JUAL ALAT PENGHEMAT LISTRIK

Dapat Duit hanya klik iklan

DUIT BUX

NEO BUX

KLIK ASET

Selasa, 22 September 2009

Oli Mesin

PILIH OLI SINTETIK ATAU MINERAL

Saat memilih oli perhatikan spesifikasinya pada mesin. Oli yang dijual dipasaran biasanya sudah ditentukan type SAE dan API servicenya, juga keterangan apakah mineral atau sintetik Biasanya keterangan untuk jenis oli yang digunakan juga tercantum pada tutup pengisian oli, buku pedoman atau stiker dibalik kap mesin.

OLI MINERAL.
Penggunaan oli mineral biasanya dipakai pada mobil keluaran lama, tapi mobil baru juga boleh menggunakan jenis ini. Tapi umur pemakaian untuk oli jenis mineral umumnya pendek, dibatasi sampai maksimum 5000 km. Jika digunakan lebih dari itu biasanya akan menimbulkan kerak atau pengerasan karbon pada jalur oli dalam mesin.

Misal pada oli multigrade 10W-40, angka SAE 40 menandakan oli akan menahan kekentalannya pada suhu panas diangka 40, sementara paling encer pada angka 10 (saat mesin mulai dihidupkan dari keadaan dingin). Umumnya spesifikasi oli 10W-40 lebih banyak dipakai oleh mesin generasi baru dibanding dengan spesifikasi 20W-50.

Perhatikan juga API servicenya ( biasanya dengan urutan abjad setelah huruf S ) sesuai dengan tahun pembutan mobil. Semakin tinggi abjad biasanya digunakan pada mobil semakin ‘muda’. Misalnya API service SJ dapat dipergunakan pada mobil keluaran tahun 2001 dan sebelumnya. Jadi semakin tinggi urutan huruf menandakan semakin baik juga standar kualitas olinya.


OLI SINTETIK
Penggunaan oli sintetis biasanya berumur pakai lebih lama, sebab titik pemecahan (thermal breakdown) relative lebih tinggi dan tidak mudah mengalami proses oksidasi berlebih. Selain itu terdapat juga komponen aditifnya yang mebuat pelumas lebih stabil dan ketahanan terhadap gesekan lebih lama. Dan so pasti harganya juga lebih mahal dibanding oli mineral.

Buat oli sintetik bahan dasarnya sudah tidak diolah dari minyak bumi lagi atau tak ada campuran oli mineral. Sedangkan untuk oli semi sintetik umumnya dicampur oli mineral hingga 70 persen.

Pemakaian oli tentunya tergantung kepada pemakaian kendaraan itu sendiri. Semakin berat medan yang dilalui sehari-hari, sebaiknya perhatikan jangka waktu pemakain olinya. Lebih berat lebih cepat juga penggantian olinya. Begitu juga kondisi jalan yang selalu macet dapat mempercepat penggantian oli. 


Berikut kelebihan Oli Sintetis dibanding Oli Mineral 
  • Lebih Stabil pada Temperatur tinggi
  • Mengontrol / Mencegah terjadinya Endapan Karbon Pada Mesin
  • Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/ Cuaca dingin
  • Melumasi dan melapisi Metal lebih baik dan mencegah terjadinya gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
  • Tahan terhadap perubahan/ Oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
  • Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
  • Mengandung deterjen yang lebih baik untuk membersihkan kerak pada mesin

Tip Mengganti oli Mineral ke Sintetis

Bagi yang biasa menggunakan oli mineral dapat mengganti olinya dengan oli sintetis.
Sebelum diganti perhatikan dulu kualitas oli mineral yang dipakai selama ini apakah yang berkualitas atau yang biasa-biasa aja. Dan harus diperhatikan juga apakah selama menggunakan kendaraan rutin mengganti oli sesuai dengan lifetimenya.

Jika memakai oli mineral yang bermutu dan melakukan pergantian secara periodik maka tinggal bilas oli lama dengan angin yang bertekanan tinggi melalui tutup pengisian oli pada dapur pacu, dan biarkan sisa oli keluar melalui pembuangan. Jangan lupa untuk mengganti Oil Filter karena sisa oli lama biasanya masih tertinggal didalam oil filter.

Jika oli mineral yang dipakai berkualitas rendah dan sering lalai mengganti oli maka diperlukan cairan pembilas ruang mesin (Engine Flush). Biasanya terjadi penumpukan kerak yang berlebihan pada ruang mesin yang sangat berbahaya bagi komponen didalamnya. Apabila langsung diganti dengan oli sintetis dikhawatirkan lapisan kerak tersebut akan rontok dikarenakan oli sintetis mengandung detergen yang dapat merontokan kerak tersebut, dan dapat meyebabkan penyumbatan pada ruang mesin dan mesin tidak bekerja dengan maksimal.

Campurkan Engine Flush kedalam oli yang lama, lalu hidupkan mesin dan diamkan kira-kira 15-20 menit (jangan menjalankan kendaraan). Lalu buang oli dan semprotkan dengan angin bertekanan tinggi. Jangan Lupa Oil Filter juga diganti. Setelah itu baru Oli diganti dengan yang sintetis.

Rabu, 16 September 2009

MESIN

PELUMAS MESIN (OLI MESIN)

Oli mesin berperan layaknya darah yang mengalir dalam tubuh kita. Jenisnya terbagi 2 yaitu Syntetis dan Mineral atau perpaduan keduanya.
Biasanya setiap mobil baru selalu dicantumkan spek olinya. Oleh karena itu selalu sesuaikan jenis oli dengan spek mesin.


Untuk Mobil keluaran lama sekitar tahun 80-an cukup pakai SAE 20W-50, atau 15W-50 dengan API Service SF atau SG.
Untuk mobil sekarang diperlukan oli yang lebih encer dikarenakan teknologinya lebih presisi disbanding mobil lama. Mulai dari SAE 10W-40, 5W-40, 0W-40, 10W-30, 5W-30. atau yang Multi Grade 10W-50 dan 5W-50 selain itu , perhatikan pula teknologi lain yang diusung, seperti i-VTEC, VVT-I, MIVEC atau GDI (Gasoline Direct Injection), jangan sampai pakai oli yang punya API Service dibawah SJ.

Beberapa ketentuan mengenai OLI

SAE = Society of Automotive Engineers, adalah standar kekentalan untuk pelumas otomotif.
API Service Merupakan klasifikasi KUALITAS dan SERVICE dari API (American Petroleum Institute)

  1. API, membagi oli menjadi 2 kategori:
    Oli Mesin Bensin dimulai dengan huruf “S” (Service station /Spark Plug Ignitation Engine)Oli Mesin Diesel dimulai dengan huruf “C” (Commercial Fleet / Compression Engine
  2. Huruf PETAMA (S maupun C) diikuti huruf KEDUA yang menunjukkan tahun pembuatan mesin dan dimulai dari huruf A (Mulai tahun 1950-an) dan seterusnya. Contoh : SA, SB, SC…SF…SG…SH…SJ…SL…SM,
    CA…….CD,CS,CF,CF2,CF4CG,CG4,CH,CH4,CL
  3. Ketentuan PERTAMA :
    Oli Mesin Bensin TIDAK BOLEH DIPAKAI untuk Mesin Diesel, tetapi oli Mesin Diesel BOLEH DIPAKAI untuk Mesin Bensin. Alasannya: Mesin Diesel berbahan baker SOLAR yang mengandung ASAM dan bila bercampur (dalam bentuk Blow By Gas) dengan oli mesin bisa merusak oli. Untuk itu kedalam oli mesin Diesel ditambahkan TBN (Total Base Number) yaitu sejumlah aditif BASA yang bisa menetralisir ASAM. TBN TIDAK TERDAPAT didalam Oli Mesin Bensin.
  4. Kecuali dituliskan Kombinasi –nya yaitu misalkan : SJ/CF yang berarti : khususnya oli mesin bensin (mencakup API SA sampai SJ) tetapi bisa juga digunakan untuk mesin diesel (s.d API CF saja)
  5. Ketentuan KEDUA
    Gunakan API Service dengan tingkatan yang SAMA atau LEBIH TINGGI dari ketentuan pabrik pembuat mesinnya PABRIK JANGAN LEBIH RENDAH dari ketentuannya. Misalkan bila ditentukan API Service SF/CF untuk mesin tertentu maka oli yang akan digunakan harus sama dengan SF/CF atau lebih tinggi (SG/CG dan seterusnya)