Saat memilih oli perhatikan spesifikasinya pada mesin. Oli yang dijual dipasaran biasanya sudah ditentukan type SAE dan API servicenya, juga keterangan apakah mineral atau sintetik Biasanya keterangan untuk jenis oli yang digunakan juga tercantum pada tutup pengisian oli, buku pedoman atau stiker dibalik kap mesin.
OLI MINERAL.
Penggunaan oli mineral biasanya dipakai pada mobil keluaran lama, tapi mobil baru juga boleh menggunakan jenis ini. Tapi umur pemakaian untuk oli jenis mineral umumnya pendek, dibatasi sampai maksimum 5000 km. Jika digunakan lebih dari itu biasanya akan menimbulkan kerak atau pengerasan karbon pada jalur oli dalam mesin.
Misal pada oli multigrade 10W-40, angka SAE 40 menandakan oli akan menahan kekentalannya pada suhu panas diangka 40, sementara paling encer pada angka 10 (saat mesin mulai dihidupkan dari keadaan dingin). Umumnya spesifikasi oli 10W-40 lebih banyak dipakai oleh mesin generasi baru dibanding dengan spesifikasi 20W-50.
Perhatikan juga API servicenya ( biasanya dengan urutan abjad setelah huruf S ) sesuai dengan tahun pembutan mobil. Semakin tinggi abjad biasanya digunakan pada mobil semakin ‘muda’. Misalnya API service SJ dapat dipergunakan pada mobil keluaran tahun 2001 dan sebelumnya. Jadi semakin tinggi urutan huruf menandakan semakin baik juga standar kualitas olinya.
OLI SINTETIK
Penggunaan oli sintetis biasanya berumur pakai lebih lama, sebab titik pemecahan (thermal breakdown) relative lebih tinggi dan tidak mudah mengalami proses oksidasi berlebih. Selain itu terdapat juga komponen aditifnya yang mebuat pelumas lebih stabil dan ketahanan terhadap gesekan lebih lama. Dan so pasti harganya juga lebih mahal dibanding oli mineral.
Buat oli sintetik bahan dasarnya sudah tidak diolah dari minyak bumi lagi atau tak ada campuran oli mineral. Sedangkan untuk oli semi sintetik umumnya dicampur oli mineral hingga 70 persen.
Pemakaian oli tentunya tergantung kepada pemakaian kendaraan itu sendiri. Semakin berat medan yang dilalui sehari-hari, sebaiknya perhatikan jangka waktu pemakain olinya. Lebih berat lebih cepat juga penggantian olinya. Begitu juga kondisi jalan yang selalu macet dapat mempercepat penggantian oli.
Berikut kelebihan Oli Sintetis dibanding Oli Mineral
- Lebih Stabil pada Temperatur tinggi
- Mengontrol / Mencegah terjadinya Endapan Karbon Pada Mesin
- Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/ Cuaca dingin
- Melumasi dan melapisi Metal lebih baik dan mencegah terjadinya gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
- Tahan terhadap perubahan/ Oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
- Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
- Mengandung deterjen yang lebih baik untuk membersihkan kerak pada mesin
Tip Mengganti oli Mineral ke Sintetis
Bagi yang biasa menggunakan oli mineral dapat mengganti olinya dengan oli sintetis.
Sebelum diganti perhatikan dulu kualitas oli mineral yang dipakai selama ini apakah yang berkualitas atau yang biasa-biasa aja. Dan harus diperhatikan juga apakah selama menggunakan kendaraan rutin mengganti oli sesuai dengan lifetimenya.
Jika memakai oli mineral yang bermutu dan melakukan pergantian secara periodik maka tinggal bilas oli lama dengan angin yang bertekanan tinggi melalui tutup pengisian oli pada dapur pacu, dan biarkan sisa oli keluar melalui pembuangan. Jangan lupa untuk mengganti Oil Filter karena sisa oli lama biasanya masih tertinggal didalam oil filter.
Jika oli mineral yang dipakai berkualitas rendah dan sering lalai mengganti oli maka diperlukan cairan pembilas ruang mesin (Engine Flush). Biasanya terjadi penumpukan kerak yang berlebihan pada ruang mesin yang sangat berbahaya bagi komponen didalamnya. Apabila langsung diganti dengan oli sintetis dikhawatirkan lapisan kerak tersebut akan rontok dikarenakan oli sintetis mengandung detergen yang dapat merontokan kerak tersebut, dan dapat meyebabkan penyumbatan pada ruang mesin dan mesin tidak bekerja dengan maksimal.
Campurkan Engine Flush kedalam oli yang lama, lalu hidupkan mesin dan diamkan kira-kira 15-20 menit (jangan menjalankan kendaraan). Lalu buang oli dan semprotkan dengan angin bertekanan tinggi. Jangan Lupa Oil Filter juga diganti. Setelah itu baru Oli diganti dengan yang sintetis.